Setelah selesai dari tugas, pesawat tempur Amerika Serikat (AS) yang dulu dikenal gagah beroperasi, kini telah habis ditelan usia. Yang tersisa tinggal rongsokan-rongsokan yang ‘dimakamkan” di suatu tempat bernama Davis Monthan, Tucson, Arizona.
Militer Amerika Serikat menamai tempat ini dengan Davis-Monthan Air Force Base untuk mengenang dua pilot Perang Dunia (PD) I yang berasal dari Tucson, Letnan Samuel H. Davis dan Oscar Monthan. Keduanya meregang nyawa dalam kecelakaan pesawat. Davis wafat dalam kecelakaan pesawat di Florida, sedangkan Monthan meninggal di Hawaii pada 1924.
Davis Monthan merupakan kuburan pesawat terbang terbesar di dunia. Ribuan bangkai pesawat dari tempo dahulu hingga modern bisa ditemukan di sini. Luas wilayahnya yang setara dengan 1.430 buah lapangan sepak bola, plus kondisi cuaca yang memiliki kelembaban rendah berkisar 10%-20% membuat Davis Monthan sangat cocok untuk menjadi tempat penyimpanan bangkai pesawat.
Davis-Monthan didirikan setelah Perang Dunia II, ketika kebutuhan akan penyimpanan pesawat meningkat. Sejak itu, kuburan ini telah menjadi lokasi utama untuk mendaur ulang dan menyimpan pesawat yang tidak lagi beroperasi.
Penampakan Pangkalan Angkatan Udara Davis-Monthan dari udara |
Terpilihnya Davis Monthan sebagai tempat kuburan massal pesawat lantaran cuacanya yang panas dan kering. Oleh karena itu, pesawat yang “dikubur” di sini ditutup dengan lapisan plastik seperti selotip dan di cat dengan warna dominan putih dan hitam untuk menangkis sengatan cahaya matahari Arizona yang terkenal ganas. Sekaligus menghindarkan pesawat-pesawat dari korosi dan pelapukan.
Davis-Monthan Boneyard menarik minat wisatawan dan penggemar penerbangan. Tur terbatas diadakan untuk memberikan akses kepada pengunjung untuk melihat koleksi pesawat yang unik dan memahami proses penyimpanan serta daur ulang.
Kuburan pesawat di Pangkalan Davis-Monthan adalah simbol dari sejarah penerbangan militer dan inovasi. Tempat ini tidak hanya berfungsi sebagai penyimpanan, tetapi juga sebagai sumber daya penting bagi industri penerbangan, sekaligus memberikan pandangan menarik tentang teknologi dan strategi militer yang telah berkembang selama beberapa dekade