? "width=device-width,initial-scale=1.0,minimum-scale=1.0,maximum-scale=1.0" : "width=1100"' name='viewport'/> Saling Berbagi Informasi

Minggu, 29 September 2024

Mengapa Islandia Tidak Memiliki Nyamuk?

Sejarah Bangsa Islandia

Rombongan Ingolfr Arnarson saat tiba di Islandia

Bangsa Islandia memiliki sejarah yang kaya dan unik, dimulai dari pemukiman awal hingga perkembangan budaya dan politik yang signifikan. Pulau ini, terletak di Atlantik Utara, menjadi tempat tinggal bagi para pemukim Norse yang pertama kali tiba pada akhir abad ke-9.

Pada abad ke-13, Islandia berada di bawah kekuasaan Norwegia, dan kemudian menjadi bagian dari Kerajaan Denmark pada abad ke-14. Periode ini ditandai dengan pengaruh budaya yang signifikan dari Denmark, meskipun banyak orang Islandia mempertahankan identitas dan bahasa mereka.

Islandia memperoleh kemerdekaan penuh dari Denmark pada 17 Juni 1944, setelah periode singkat sebagai republik. Sejak saat itu, Islandia telah berkembang menjadi negara modern dengan ekonomi yang kuat dan sistem pemerintahan demokratis.

Mengapa di Islandia Tidak ada nyamuk ?

Islandia dikenal sebagai salah satu negara di dunia yang tidak memiliki nyamuk. Meskipun banyak daerah lainnya di belahan bumi ini menghadapi masalah serangan nyamuk, kondisi alam dan lingkungan di Islandia menciptakan situasi yang tidak menguntungkan bagi serangga ini.

Pemukiman di salah satu kota di Islandia


Faktor Lingkungan

  1. Iklim Dingin: Suhu rata-rata di Islandia cenderung dingin, terutama selama musim dingin yang panjang. Nyamuk, terutama yang berasal dari spesies yang umum di daerah beriklim hangat, kesulitan untuk bertahan hidup dalam suhu yang ekstrem ini.

  2. Air yang Tidak Stabil: Nyamuk biasanya berkembang biak di perairan tenang. Namun, di Islandia, banyak danau dan sumber air dipenuhi dengan aliran air yang cepat atau terputus-putus, yang tidak ideal untuk reproduksi nyamuk.

  3. Kondisi Geografis: Letak geografis Islandia yang terisolasi juga berkontribusi. Banyak spesies serangga, termasuk nyamuk, sulit untuk mencapai pulau ini dan berkembang biak di sana.

Studi dan Penelitian 

Penelitian menunjukkan bahwa meskipun ada beberapa laporan tentang kehadiran nyamuk di Islandia, populasi mereka sangat rendah dan tidak berkembang. Beberapa spesies nyamuk yang mungkin ada biasanya tidak dapat bertahan dalam kondisi ekstrem dan terbatas pada beberapa daerah tertentu.

Keberadaan Islandia yang bebas dari nyamuk adalah hasil dari kombinasi faktor lingkungan yang unik, termasuk iklim dingin, kondisi air yang tidak stabil, dan isolasi geografis. Hal ini menjadikan Islandia sebagai tujuan wisata yang menarik bagi mereka yang ingin menikmati keindahan alam tanpa gangguan nyamuk.

Sabtu, 28 September 2024

Keajaiban Rekayasa di Tiongkok

Jembatan Kereta Api Haoji, yang terletak di Tiongkok, adalah salah satu struktur jembatan kereta api terpanjang di dunia. Menghubungkan kota Xi’an dan Lianyungang,.Jembatan Kereta Api Haoji adalah salah satu infrastruktur kereta api terpenting di Tiongkok, menghubungkan wilayah barat dan timur negara tersebut. Jembatan ini memainkan peran kunci dalam meningkatkan konektivitas dan mempercepat transportasi.

Jembatan Kereta Api Haoji yang merupakan terpanjang di Dunia

Pembangunan Jembatan Haoji dimulai pada tahun 2014 dan selesai pada tahun 2018. Proyek ini merupakan bagian dari jalur kereta api yang menghubungkan Xi’an di provinsi Shaanxi dengan Lianyungang di provinsi Jiangsu. Dengan panjang sekitar 165 kilometer, jembatan ini menjadi salah satu jembatan kereta api terpanjang di dunia.

Dengan panjang sekitar 165 kilometer, Jembatan Haoji mengesankan dengan desain yang inovatif dan teknologi canggih. Jembatan ini dirancang untuk mendukung kecepatan kereta hingga 350 km/jam, memungkinkan transportasi barang dan penumpang yang efisien di seluruh negeri.

Jembatan ini dibangun untuk meningkatkan konektivitas antara wilayah barat dan timur Tiongkok, yang sebelumnya kurang terhubung. Dengan mempersingkat waktu perjalanan antara Xi’an dan Lianyungang, jembatan ini mendukung pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan pariwisata.

Kerete Api Angkutan Batubara yang sedang parkir di Stasiun Haolebaoji

Dalam pembangunannya, Jembatan Haoji menerapkan berbagai teknologi ramah lingkungan, termasuk sistem pengurangan suara dan manajemen air hujan. Ini menjadikannya contoh baik dari pembangunan infrastruktur yang memperhatikan aspek keberlanjutan. Jembatan ini menggunakan teknologi canggih dalam desain dan konstruksi, termasuk sistem pemantauan untuk memastikan keamanan dan keberlanjutan. Selain itu, desainnya memperhatikan kondisi geografi setempat, mengatasi tantangan alam seperti sungai dan lembah.

Selain fungsinya sebagai infrastruktur transportasi, Jembatan Kereta Api Haoji juga menarik perhatian wisatawan karena arsitekturnya yang megah. Pemandangan dari jembatan ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati keindahan alam Tiongkok.

Jembatan Kereta Api Haoji adalah simbol kemajuan teknologi dan rekayasa di Tiongkok. Dengan panjang yang luar biasa dan dampak yang signifikan terhadap transportasi, jembatan ini memainkan peran kunci dalam menghubungkan berbagai wilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Sebagai keajaiban rekayasa, Jembatan Haoji menarik perhatian banyak orang dan menjadi contoh inovasi infrastruktur modern.

Peradaban Agung di Pegunungan Andes

Bangsa Inca, yang muncul pada abad ke-15 di wilayah Andes, adalah salah satu peradaban terbesar dan paling berpengaruh di Amerika Selatan. Dengan jaringan pemerintahan yang canggih, pencapaian arsitektur yang menakjubkan, dan budaya yang kaya, Inca meninggalkan warisan yang mendalam hingga saat ini.

Sejarah peradaban Inca di sepanjang Pegunungan Andes

Bangsa Inca didirikan oleh Pachacuti, yang memulai ekspansi wilayahnya pada pertengahan abad ke-15. Dengan ibu kota di Cusco, Inca berhasil memperluas kekuasaannya dari Ekuador hingga Chili, mencakup wilayah yang sangat luas. Mereka membangun jaringan jalan yang menghubungkan berbagai daerah, memudahkan transportasi dan komunikasi.

Inca memiliki sistem pemerintahan yang terorganisir dengan baik, dipimpin oleh Sapa Inca, yang dianggap sebagai dewa dan pemimpin tertinggi. Mereka menerapkan sistem pemerintahan yang berbasis pada mit'a, yaitu kewajiban kerja yang harus dipenuhi oleh warga negara sebagai kontribusi kepada negara.

Salah satu pencapaian paling mencolok dari bangsa Inca adalah teknik pertanian yang inovatif, termasuk terasering untuk mengatasi tantangan geografi. Mereka juga dikenal karena arsitektur yang megah, seperti Machu Picchu, kota yang dibangun di puncak gunung dan menjadi simbol keahlian teknik mereka.

Agama bangsa Inca adalah politeistik, dengan dewa-dewa yang melambangkan alam, seperti inti matahari, Inti, dan dewi bumi, Pachamama. Ritual dan upacara keagamaan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari mereka, seringkali melibatkan pengorbanan hewan dan tanaman.

Machu Picchu merupakan peninggalan yang indah dari Peradaban Inca

Kehancuran bangsa Inca dimulai dengan kedatangan penjajah Spanyol pada awal abad ke-16, terutama oleh Francisco Pizarro, yang mengalahkan Sapa Inca Atahualpa. Meskipun peradaban Inca runtuh, warisan mereka tetap hidup melalui bahasa Quechua, praktik pertanian, dan arsitektur yang masih ada hingga saat ini.

Bangsa Inca adalah contoh menakjubkan dari pencapaian manusia dalam bidang pemerintahan, arsitektur, dan pertanian. Dengan warisan budaya yang kaya dan sejarah yang menarik, Inca tetap menjadi salah satu peradaban paling signifikan dalam sejarah Amerika Selatan. Warisan mereka terus dipelajari dan dihargai oleh generasi masa kini.

Jumat, 27 September 2024

Kisah Tragis CInta Beda Agama

Patung Baja Ali dan Nino

Kita pasti tidak asing lagi dengan kisah cinta tragis Romeo dan Juliet. Mereka adalah sepasang kekasih yang tidak bisa menyatu di dunia karena hubungan ditentang oleh kedua keluarga mereka masing masing. Namun, tahukah kamu bahwa ada kisah cinta tragis lain, sampai-sampai dijadikan patung atau monumen di Batumi, georgia

Monumen Ali dan Nino adalah patung ikonik yang terletak di Batumi, Georgia. Monumen ini terinspirasi oleh kisah cinta tragis antara Ali, seorang Muslim, dan Nino, seorang Kristen, yang menggambarkan perbedaan budaya dan tantangan cinta di tengah konflik.

Kisah cinta mereka diambil dari novel "Ali and Nino" karya penulis Azerbaijan, Kurban Said, yang ditulis pada tahun 1937. Novel ini menggambarkan hubungan antara dua karakter yang mewakili dua budaya yang berbeda. Cinta mereka menghadapi banyak rintangan, termasuk perbedaan agama dan latar belakang sosial, serta latar belakang sejarah yang penuh konflik di Kaukasus.

Monumen ini terdiri dari dua patung yang terbuat dari baja, masing-masing mewakili Ali dan Nino. Patung-patung ini memiliki desain yang unik, di mana keduanya bergerak mendekati satu sama lain, kemudian terpisah, mencerminkan perjalanan cinta mereka yang penuh tantangan. Patung Ali berukuran lebih tinggi, melambangkan keberanian dan kekuatan, sementara Nino melambangkan keindahan dan kelembutan. Monumen ini tidak hanya menjadi simbol cinta yang abadi, tetapi juga representasi dari persatuan dan toleransi antara budaya dan agama. Meskipun mereka terpisah oleh perbedaan, cinta mereka tetap menginspirasi banyak orang.

Patung Baja Ali dan Nino yang bergerak 

Monumen Ali dan Nino menjadi salah satu atraksi utama di Batumi. Banyak wisatawan yang datang untuk menyaksikan keindahan patung ini, terutama saat malam hari ketika lampu menghiasi monumen, menciptakan suasana yang romantis dan magis.

Monumen Ali dan Nino adalah lambang cinta yang mengatasi batasan budaya dan agama. Kisah mereka, yang diabadikan dalam bentuk patung, mengingatkan kita akan kekuatan cinta dan pentingnya toleransi dalam masyarakat yang beragam. Monumen ini terus menarik perhatian dan menginspirasi banyak orang yang mengunjungi Batumi.

Inilah Oymyakon, Desa Paling Dingin di Dunia

Desa terpencil Oymyakon di Siberia timur, Rusia, adalah tempat terdingin yang dihuni oleh manusia dengan suhu dingin yang luar biasa menjadi hal yang permanen di desa itu. Lokasinya hanya beberapa ratus mil dari Lingkaran Arktik dan mencapai rekor suhu terendah -71,2 °C. Wisatawan yang bertandang ke desa itu, dipastikan bakal merenungi keberadaannya di tempat tersebut, namun juga bakal terheran-heran melihat warga desa hidup di sana.

Salah satu pedagang di pasar Oymyakon 

Oymyakon memegang rekor suhu terendah yang pernah tercatat di luar Antartika. Kehidupan di desa ini beradaptasi dengan suhu ekstrem, di mana penduduk menggunakan teknik tradisional untuk bertahan, seperti menjaga makanan tetap beku dan membangun rumah dengan isolasi yang baik.

Suasana rumah rumah warga yang berada di desa Oymyakon ditutupi salju lebat

Sementara anak-anak di belahan bumi selatan keluar dari sekolah selama hari-hari bersalju, anak-anak Oymyakon terjebak di dalam kelas. Mereka baru meninggalkan ruang-ruang kelas atau rumah saat suhu di kisaran -52 °C . Seperti apa reaksi tubuh pada suhu ekstrem tersebut? Begini ilustrasinya: bila Anda keluar rumah dengan buka baju di Oymyakon, dalam semenit bisa dipastikan bakal mati kedinginan.

Selain masalah keterpencilan yang nyata, hawa dingin itu memaksa warga desa hidup di tempat sederhana dengan sedikit kenyamanan. Bisa dibayangkan, mobil pun sulit dihidupkan. Pelumas dan bahan bakar, beku dalam waktu 5 jam. Aki cepat menjadi soak. Pendek kata, sesuatu yang tak berbulu bakal gagal menahan dingin. Barang elektronik pun semuanya tidak berguna.

Mungkin salah satu tantangan paling sulit yang dihadapi di wilayah yang disebut "Cincin Kematian Stalin" adalah menguburkan orang mati. Dengan tanah dalam kondisi permafrost, dibutuhkan beberapa hari untuk menggali kuburan.

Seorang pejalan kaki yang berjalan di tengah salju yang lebat

Sinar matahari merupakan barang yang mewah di Desa Oymyakon. Pada saat musim panas, siang hari hanya tiga jam. Sementara pada musim panas, siang bisa sepanjang 21 jam. Di desa ini tanah membeku secara permanen karena iklim subarctic yang ekstrem. Sekitar 500 penduduk Oymyakon kebanyakan tidak dapat bercocok tanam, oleh karena itu makanan mereka pada dasarnya terdiri dari daging rusa dan kuda.

Penduduk Oymyakon memiliki cara hidup yang khas. Mereka berpartisipasi dalam kegiatan tradisional seperti berburu dan memancing, serta merayakan festival lokal. Suasana kekeluargaan dan kebersamaan sangat terasa di tengah cuaca yang ekstrem.

Oymyakon Rusia

Desa ini menarik perhatian wisatawan yang ingin merasakan kehidupan di lingkungan yang sangat dingin. Pengunjung dapat menikmati kegiatan luar ruangan, seperti berjalan di salju, melihat aurora borealis, dan mencicipi makanan lokal yang unik, seperti ikan mentah dan daging beku. Sebagian besar wisatawan ke Oymyakon untuk wisata petualangan, sekaligus mengagumi Pilar Lena, penjara gulag, atau desa Tomtor, yang menyelenggarakan Festival Kutub tahunan, yang menampilkan budaya dan masakan Yakut dan Evenk.

Meskipun jadi destinasi wisata di Siberia, Oymyakon tidak memiliki hotel atau restoran. Pengunjung yang menginap harus memesan layanan homestay kepada penduduk setempat.

Bertandang ke Oymyakon adalah pengalaman yang luar biasa bagi siapa saja yang ingin menjelajahi salah satu tempat terdingin di dunia. Keunikan budaya dan ketahanan penduduknya di tengah suhu ekstrem menjadikan desa ini sebagai tujuan wisata yang menakjubkan.

Rumah rumah di Oymyakon Rusia


Kamis, 26 September 2024

Negara kecil super kaya yang sekarang jatuh miskin

Nauru merupakan sebuah negara kecil di samudra pasifik yang dahulu pernah menjadi salah satu negara terkaya di Dunia. Nauru dulunya merupakan negara yang sangat kaya berkat sumber daya alamnya, tetapi kini menghadapi tantangan besar dan kemiskinan.

Republik Nauru

Pada pertengahan abad ke-20, Nauru terkenal karena cadangan fosfatnya yang melimpah. Fosfat digunakan sebagai pupuk dan menjadi komoditas yang sangat berharga. Ekspor fosfat membawa kekayaan yang signifikan bagi negara ini, dan penduduknya menikmati standar hidup yang tinggi. Kekayaan negara ini berasal dari Tambang Fosfat yang ditemukan hampir disemua wilayahnya.

Nauru Sebuah negara kepulauan yang terletak di pasifik selatan 

Sejak saat itu rakyat nauru benar benar menikmati hasil dari kekayaan alam mereka. Layanan publik seperti Rumah sakit, Sekolah, Listrik dan lain sebagainya diberikan secara gratis oleh pemerintah Nauru, Bahkan hanya untuk berbelanja saja mereka akan pergi ke Australia atau SIngapura dengan tiket pesawat yang ditanggung oleh negara. Segala bentuk kekayaan dan kemewahaan benar benar menjadi milik rakyat Nauru kalau itu.

Dengan kekayaan dan kemewahan yang mereka dapat kalau itu , mereka tidak tahu cara mengelola keuangan. Eksploitasi yang berlebihan dan kurangnya rencana jangka panjang untuk pengelolaan sumber daya. Pendapatan dari fosfat berkurang drastis, dan Nauru menghadapi masalah ekonomi yang serius. sehingga ketika cadangan fosfat mulai habis pada tahun 1990 an mereka kebingungan hingga mulai berani berhutang. Dan karena di anggap tidak bisa membayar hutang semua aset negara disita.

Ketika sumber daya fosfat habis, ekonomi Nauru terpuruk. Pemerintah mencoba beralih ke industri lain, termasuk keuangan offshore, tetapi banyak dari upaya ini berakhir gagal. Tanpa sumber pendapatan yang stabil, Nauru mengalami inflasi tinggi, pengangguran, dan kemiskinan.

Hingga akhirnya pada tahun 2002 Nauru dinyatakan sebagai negara bangkrut. Tidak hanya bangkrut secara ekonomi, tanah tanah di Nauru sudah tidak bisa lagi dijadikan lahan pertanian maupun perkebunan karena sudah rusak akibat pertambangan . Laut mereka juga ikut tercemar akibat limbah tambang.

Anak anak kecil di Pulau Nauru

Sejak saat itu rakyat Nauru mengandalkan bantuan dari Organisasi Pangan Dunia ( FAO ) melalui makanan siap saji yang kaya akan karbohidrat , tinggi kadar gula dan bahan pengawet yang berdampak pada meningkatnya penderita obesitas di negara tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, Nauru telah berusaha untuk membangun kembali ekonominya dengan mengembangkan sektor pariwisata dan mencari alternatif sumber pendapatan. Namun, tantangan besar tetap ada, dan negara ini terus berjuang untuk mencapai stabilitas.

Kisah Nauru adalah pelajaran tentang pentingnya pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan dan perencanaan jangka panjang. Dari kemakmuran menjadi kemiskinan, pengalaman Nauru menjadi pengingat akan risiko eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkelola dengan baik.

Awal Mula terbentuknya SATPAM di Indonesia

Satuan Pengamanan (Satpam) merupakan elemen penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di berbagai lingkungan, mulai dari perkantoran hingga tempat umum. Asal-usul satpam dapat ditelusuri kembali ke kebutuhan masyarakat akan perlindungan dan pengawasan.

Lambang Satuan Pengamanan ( SATPAM )

Konsep keamanan pribadi telah ada sejak zaman kuno, di mana masyarakat mengandalkan penjaga atau pengawal untuk melindungi harta dan individu penting. Pada abad ke-19, dengan perkembangan industri dan urbanisasi, kebutuhan akan keamanan meningkat, terutama di kota-kota besar.

Dibentuknya Satuan Pengamanan ( SATPAM ) merupakan gagasan dari seorang Kapolri era tahun 1980 an yaitu JENDRAL AWALOEDIN DJAMIN. Gagasan satpam tercetus mulanya karena keterbatasan jumlah polisi yang ada di indonesia dalam menjaga keamanan. Kementerian Dalam Negeri dan Kepolisian Republik Indonesia memberikan arahan untuk mendirikan satuan pengamanan yang terlatih dan berlisensi.

Jendral Awaldoedin Djamin

Selain itu Jendral Awaldoedin Djamin juga sadar adanya potensi kejahatan berdalih pengamanan seperti yang terjadi di negara lain. Seperti contohnya geng preman elit YAKUZA di Jepang. Jendral Awaldoedin pun merancang struktur pengawasan teritorial yang dikenal dengan nama SISKAMLING. Jaringan Pos Keamanan itu dihuni oleh warga setempatnya yang berada langsung dibawah Bimbingan kepolisian Negara Indonesia.

Maksudnya agar kelompok kelompok yang berpotensi menjadi geng preman dapat langsung dibawah kendala Kepolisian. Mereka kemudian diberikan tugas untuk menjaga kemanan khusus di tempat tempat yang tidak ditangani langsung oleh pihak Kepolisian.

Kemudian Jendral Awaldoedin Djamin mengeluarkan surat keputusan Tertanggal 30 Desember 1980, dan di tanggal inilah ditetapkan sebagai hari berdirinya SATPAM.

Seiring waktu, pendidikan dan pelatihan bagi satpam menjadi lebih sistematis. Banyak lembaga pelatihan yang menyediakan kursus dan sertifikasi untuk meningkatkan keterampilan dan profesionalisme mereka.

Satpam telah berevolusi dari penjaga tradisional menjadi bagian integral dari sistem keamanan modern. Dengan perkembangan teknologi dan tuntutan masyarakat akan keamanan yang lebih baik, peran satpam semakin penting dalam menjaga ketertiban dan memberikan rasa aman bagi masyarakat.

Apel Pagi Satuan Pengamanan ( SATPAM )

Negara dengan IQ Paling Rendah di Dunia

Intelligence Quotient (IQ) adalah ukuran yang digunakan untuk menilai tingkat kecerdasan seseorang berdasarkan serangkaian tes yang diranca...